Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari permainan tepuk tangan secara bersamaan (tepuk bergilir), yang berorientasi konstruktivisme yang valid dan praktis, dalam pembelajaran konsep Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) siswa kelas IV SD. Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini, dibawakan oleh Nila, Sasa, Rully, ditemani oleh bu Neti, selaku guru kelas, dan diikuti oleh 23 siswa. Sebelum memulai pembelajaran, didapatkan informasi, bahwa bu Neti telah mengajarkan materi kelipatan kepada siswa. Sehingga, disain pembelajaran dimulai dengan me-review kembali materi kelipatan, dengan permainan “tepuk bergilir”, kemudian memandu mereka untuk lebih memahami apa itu kelipatan. Selanjutnya, level permainan ditingkatkan, dengan membagi siswa menjadi 2 kelompok dan melakukan permainan diatas secara bersamaan, yang bertujuan menggiring siswa ke arah pembelajaran persekutuan. Akhirnya, pembelajaran ditutup dengan mencari bilangan terkecil dari persekutuan bilangan sebelumnya, sehingga di dapat nilai KPK dari 2 bilangan yang diberikan. Hasil-nya, siswa mampu memahami pelajaran KPK dengan baik dan mampu menyelesaikan soal-soal yang diberikan.


DOI: 10.22342/jpm.4.2.406

Keywords

konstruktivisme KPK tepuk bergilir

Article Details

How to Cite
Prahmana, R. C. I. (2025). PERMAINAN “TEPUK BERGILIR” YANG BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KPK SISWA KELAS IV A DI SD N 21 PALEMBANG. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2), 60–69. Retrieved from https://jpm.ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/370

References

  1. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdiknas. Jakarta.
  2. Falmer Press Gravemeijer. 1994. Developing Realistics Mathematics Education. Freudenthal Institute. Utrecht.
  3. Hamzah. 2001. Pembelajaran Matematika menurut Teori Belajar Konstruktivisme. Tersedia: http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/34/pendekatansainsteknomasyarakat.edisi40.htm. Diakses 21 Oktober 2008.
  4. Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya Volume 3 No. 2, Desember 2009. Palembang: Program Studi Pendidikan Matematika PPs Unsri.
  5. Martinis. 2008. Paradigma Pendidikan Konstruktivisme. Jakarta: Press.
  6. NCTM Price, J. 1996. “President’s Report : Bulding Bridges of Mathematical
  7. Understanding for All Children” . Dalam Journal for Research in Mathematics Education. Vol.27. No.5 November 1996. hal. 603-608
  8. Nurhadi. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
  9. Slettenhaar. 2000. “Adapting Realistic Mathematics Education in the Indonesian Context”. Dalam Majalah Ilmiah Himpunan Matematika Indonesia (Prosiding Konperensi Nasional Matematika XITB, 17-20 Juli 2000
  10. Streefland,L. 1991. Realistic Mathematics Education in Primary School. Freudenthal Institute. Utrecht.
  11. Soedjadi. 2000. “Nuansa Kurikulum Matematika Sekolah Di Indonesia”. Dalam Majalah Ilmiah Himpunan Matematika Indonesia (Prosiding Konperensi Nasional Matematika X ITB, 17-20 Juli 2000)
  12. Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Jakarta: Kanisius Taylor.1993.”Vygotskian Influences in Mathematics Education With Particular Refrences to Attitude Development”. Dalam Jurnal Focus on Learning in Mathematics.Vol 15 No. 2 hal.3-17.
  13. TIMSS. 1999. International Student Achievement in Mathematics. http://timss.bc.edu/timss1999i/pdf/T99i_math_01.pdf Treffers. 1991. “Didactical Background ofa Mathematics Program for Primary Education”. Dalam Realistic Mathematics Education in Primary School. Freudenthal Institute. Utrecht.
  14. Van den Heuvel-Panhuizen. 1998. Realistic Mathematics Education Work in Progress. http://www.fi.nl/ ……2000. Mathematics Education in the Netherlands a Guided Tour. http://www.fi.uu.nl/en/indexpulicaties.html.
  15. Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing