Main Article Content

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang pembelajarannya dengan pembelajaran berbasis masalah open-ended (PBMO) bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Disain penelitian ini adalah disain eksperimen yang dinamakan delayed counter balanced design. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen memperoleh PBMO dan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan berpikir kreatif. Populasi penelitian adalah siswa SMP Negeri Kota Bandar Lampung dengan subjek sampel adalah siswa kelas VIII sebanyak dua kelas dari masing-masing sekolah peringkat tinggi (SMPN 4) dan sekolah peringkat sedang (SMPN 12) yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh kesimpulam bahwa terdapat perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran pada kedua kelompok sampel.

DOI: 10.22342/jpm.5.1.824.

Keywords

PBM berbasis Open-ended Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Article Details

How to Cite
Noer, S. H. (2025). KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH OPEN-ENDED. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1). Retrieved from https://jpm.ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/326

References

  1. Barrows, H.S. & Tamblyn, R.M. (1980). Problem-Based Learning: An approach to Medical Education. New York: Springer
  2. Foshay, R. dan Kirkley, J. (2003). Principles for Teaching Problem Solving. [Online]. Tersedia: www.plato.com/downloads/paper_04. pdf (14 April 2008).
  3. Fogartty, R. (1997). Problem-Based Learning and Other Curriculum Models for The Multiple Intelligences Classroom. Australia: Hawker Brownlow Education.
  4. Krutetskii, V.A. (1976). The Psychology of Mathematical Abilities in School Children. Chicago: University of Chicago Press.
  5. Matlin, M.W. And Geneseo, S. (2003). Cognition (5th Ed). New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
  6. Noer, S. H. (2007). Pembelajaran Open- Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik dan Kemampuan Berpikir Kreatif (Penelitian Eksperimen pada Siswa Salah Satu SMP N di Bandar Lampung). Tesis Sps UPI: Tidak Diterbitkan
  7. Noer, S.H. (2009). Model Bahan Ajar Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif dan Reflektif (K2R). Makalah: Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung
  8. Pehkonen, E. (1992). Using Problem-Field as a Method of Change. Mathematics Education 3(1), 3-6.
  9. Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan
  10. Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
  11. Savery, J.R. dan Duffy, T.M. (1996). PBM: An Instructional Model and is Constructivist Framework. In Contructivist Learning Environments: Case Studies in Instructional Design.
  12. B.G. Wilson (ed). Englwood Cliffs, NJ: Educational Technology Publications
  13. Savoi, J. M. & Hughes, A. S., (1994). “Problem-Based Learning As Classroom Solution.” Educational Leadership. Nopember. 54-57
  14. Silver, E.A. (1997). “Fostering Creativity through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Problem Posing”. Tersedia: http://www.fizkarlsruhe.de/fiz/publica tions/zdm/2dm97343.pdf (23 maret

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.