Main Article Content

Abstract

The purpose of this study are: (1) To determine the ability of understanding mathematical difference between students who had Auditory Intellectual Repetition learning model and Problem Based Learning model. This research is a quasi-experimental research, pretest-posttest Control Design. The population in this study were all students of VII class SMP Negeri 1 Cisurupan by taking a sample of two classes of VII-A class as an experimental 1st class and VII-B class as the experimental 2nd class. The research instrument used is to test the ability of mathematical understanding. Based on the research, we found that: There were differences in the ability of mathematical understanding among students who earn AIR learning model and PBL model.

Keywords

Auditory Intellectual Repetition learning model Problem Based Learning model , quasi- experimental research pretest-posttest Control Design mathematical understanding

Article Details

How to Cite
Alan, U. F., & Afriansyah, E. A. (2025). Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition dan Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan Matematika, 11(1), 67–78. Retrieved from https://jpm.ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/296

References

  1. Astuti, T. P. (2013). Perbedaan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Antara Yang Mendapatkan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dengan Yang Mendapatkan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Skripsi STKIP. Garut: Tidak diterbitkan.
  2. Fitryani, F. (2013). Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Antara Siswa Yang Mendapatkan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) Dengan Snowball Throwing. Skripsi STKIP. Garut: Tidak diterbitkan.
  3. Heriawan, Darmajari dan Senjay. (2012). Metodologi Pembelajaran. Banten: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru (LP3G).
  4. Kesumawati, N. (2010). Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, Dan Disposisi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Disertasi Doktor UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
  5. Komalasari. (2011). Pembelajaran Konstektual. Bandung: Refika Aditama. Nanang. (2006). Model Pembelajaran. Makalah pada Lokakarya Bagi Guru- guru MTs Arohmah Garut: Tidak diterbitkan.
  6. Novita, D. (2016). Pengembangan LKS berbasis Project Based Learning untuk pembelajaran materi segitiga di kelas VII. Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2). 1-12.
  7. Nurhayati, Y. (2010). Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD). Skripsi STKIP. Garut: Tidak diterbitkan.
  8. Nurkarimah, R. (2006). Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematik Antara Siswa Yang Menggunakan Reciprocal Teaching Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Pembelajaran Matematika. Skripsi STKIP. Garut: Tidak diterbitkan.
  9. Ramadhani, Y. R. (2013). Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis Antara Siswa Yang Mendapatkan Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Dan Yang Mendapatkan Pembelajaran Langsung. Skripri STKIP Garut: tidak diterbitkan.
  10. Ruseffendi, ET. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non- Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
  11. Rusman, (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  12. Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  13. Sundayana, R. (2013). Statistika Penelitian Pendidikan. (Cetakan Ketiga). Garut: STKIP Garut Press.
  14. Syarifatunnisa, A. (2013). Perbedaan Kemampuan Pemahaman Matematis antara Siswa yang Mendapatkan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Tipe Jigsaw. Skripsi STKIP. Garut: Tidak diterbitkan.

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.